Responsive Banner design
Home » , , » Pasang Surut dan Masa Depan Hubungan Indonesia Australia

Pasang Surut dan Masa Depan Hubungan Indonesia Australia

Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan suatu negara di Asia Tenggara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Secara geografis Indonesia berada di antara samudera Pafisik dan Samudera Hindia serta di antara benua Asia dan Australia. Melihat letak Indonesia yang seperti itu, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki letak strategis. Di samping letaknya yang strategis, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia di antaranya adalah kayu dan hasil tambang. Letak dan hasil sumber daya alamnya yang luar biasa tersebut, tentu menarik negara-negara untuk menjalin suatu hubungan kerjasama dengan Indonesia.

Salah satu negara yang menjalin kerjasama dengan Indonesia adalah Australia. Secara geografis Australia merupakan negara yang termasuk dalam kawasan bumi belahan selatan. Wilayah Australia sangat luas yang meliputi seluruh dataran di benua Australia dan juga pulau-pulau kecil di sekitarnya, contohnya seperti Tasmania. Sebagian besar penduduknya merupakan orang-orang imigran dari Barat (Eropa). Australia juga merupakan negara persemakmuran dari Inggris, sehingga Australia memiliki kedekatan dengan negara di dunia Barat, khususnya Inggris.

Hubungan Indonesia-Australia memiliki sejarah yang cukup panjang sejak zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dimulai pada tahun 1949, Australia merupakan salah satu dari sejumlah negara di dunia yang pertama mengakui hak Indonesia untuk merdeka. Dalam  perkembangannya, hubungan bilateral kedua negara mengalami pasang surut. Hal tersebut terjadi karena berbagai perbedaan yang ada di antara kedua negara, antara lain yang terkait dengan sistem politik, kondisi sosial-budaya, dan ekonomi. Namun demikian, faktar geografis menunjukkan bahwa kedua negara merupakan negara  bertetangga menjadi faktor yang harus mendorong mereka untuk berinteraksi secara kondusif guna menjaga stabilitas kawasan.

Indonesia dan Australia merupakan negara yang bertatangga secara geografis. Keduanya telah lama menjalin hubungan kerjasama dalam beberapa bidang. Kedekatan secara geografis  memang mungkin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia dengan Australia menjalin hubungan kerjasama itu, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan kedua sering dihiasi dengan beberapa gesekan atau ketegangan yang akhirnya menimbulkan konflik antara kedua negara tersebut. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa kedua negara tersebut memang dekat secara geografis, tetapi keduanya memiliki perbedaan dalam hal-hal tertentu yang dalam perjalanannya mempengaruhi hubungan kedua negara dan akan memberikan dinamika dalam gesekan atau ketegangan yang menuju ke arah konflik tersebut.

Hubungan diplomatik antara Australia dengan Indonesia berfluktuasi menurut persepsi atas kepentingan nasional masing-masing pihak dalam periode pemerintahan yang berbeda-beda. Dari fluktuasi hubungan ini tampak bahwa pemahaman masing-masing pihak atas persoalan yang dihadapi oleh pihak yang lain tidaklah selalu tepat. Beberapa peristiwa sering kali membuat hubungan mereka mengalami suatu persoalan. Barangkali persoalannya terletak pada akar-akar budaya yang berbeda dari kedua negara yang secara geografis bertetangga ini.

Hubungan kedua negara ini dihiasi oleh cara pandang yang berbeda. Indonesia selalu memandang Australia, sebagaimana Australia memandang dirinya sendiri, sebagai sebuah negara Barat yang secara geografis terletak di Timur. Sebaliknya, dalam kadar yang berbeda-beda, Australia seringkali menatap Indonesia dengan pandangan curiga sebagai bangsa yang bersifat ekspansionis dan “kurang beradab”. Tentu saja suasana seperti ini kurang menunjang bagi kemitraan yang baik antar kedua bangsa dan negara di lingkar Pasifik ini. Mengingat kepentingan bersama untuk bisa memahami persoalan di masing-masing pihak, tampaknya kita memerlukan informasi sebanyak mungkin mengenai negara tetangga kita ini.

Di samping permasalahan yang menghadirkan gesekan pada hubungan antara Indonesia dan Australia, dahulu Perdana Menteri Australia, Gough Whitlam pada jamuan di Istana Negera tanggal 20 Februari 1973 pernah menyampaikan sesuatu mengenai hubungan antara Indonesia dengan Australia. Pada kesempatan itu, Perdana Menteri Whitlam telah mengingatkan bahwa persahabatan dan kerjasama antara Australia dan Indonesia telah dimulai sejak jaman perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya “Australia adalah salah satu negara yang pertama kali mendukung perjuangan Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dalam tahun-tahun sesudah perang. Partai buruh Australia telah dengan giat memberikan semangat terhadap gerakan kemerdekaan Indonesia, baik secara bilateral maupun dalam suasana internasional. Perserikatan Bangsa Bangsa, melalui suatu Komisi Jasa-Jasa Baik, di mana Australia ditunjuk oleh Indonesia sebagai calonnya, telah meminkan peranan perantara dalam penyelesaian secara damai yang kemudian menuju ke penyerahan kedaulaatan kepada suatu Pemerintah Indonesia, baik secara bilateral maupun dalam suasana internasional".

Kerja sama bilateral Indonesia dan Australia mencakup segala sektor penting, mulai dari politik, ekonomi, sosial-budaya dan pembangunan. Kerja sama kedua negara selama ini melibatkan lebih dari 20 instansi pemerintah dan kementerian kedua negara secara formal melalui perjanjian, kerangka kerja, dan dialog, serta mencakup lebih dari 60 bidang kerja sama. Di tengah-tengah permasalahan dan tantangan keamanan bersama, kedua negara juga melakukan kerja sama Joint Declaration on Comprehensive Partnership yang ditandatangani pada tahun 2005.  Sejauh ini, kedua negara pun fokus pada sebuah roadmap untuk pengembangan hubungan bilateral selanjutnya melalui forum seperti IAMF (Indonesia-Australia Ministerial Forum).

Dinamika hubungan Indonesia dan Australia memang menarik, termasuk juga pada bidang politik dan militer. Pada bidang politik Australia memang pernah membantu Indonesia, tetapi Australia juga pernah menyudutkan Indonesia. Hal semacam itu bukan hanya terjadi pada bidang politik, melainkan juga militer. Melihat sikap Australia yang semacam itu, kadang timbul suatu paradigma yang secara tidak langsung mengatakan bahwa dalam hubungannya dengan Indonesia, Australia terkesan membantu apabila Australia mendapatkan keuntungan dari bantuan tersebut. Sebaliknya jika Australia merasa tidak mendapatkan keuntungan dari tindakan Indonesia, Australia memililih memojokkan Indonesia dan mendukung pihak lain yang mungkin berlawanan dengan Indonesia yang dirasa pihak lain tersebut menguntungkan Australia. Sebagai contoh dari hal semcam ini adalah adanya suatu dukungan Australia untuk lepasnya Timor-Timur dari wilayah Indonesia.

Berbagai masalah yang melibatkan Indonesia dan Austalia dalam hubungannya kadang menimbulkan pertanyaan pada diri seseorang. “Apakah Indonesia dan Australia masih melakukan suatu hubungan di masa mendatang” begitulah mungkin pertanyaan yang timbul. Melihat Indonesia dan Australia yang menjalani hubungannya dengan adanya gesekan, pertanyaan seperti itu mungkin wajar untuk dipertanyakan. Suatu hubungan mungkin akan langgeng jika keduanya terus bersikap baik dan jarang terjadi gesekan seperti hubungan Antar Indonesia dengan Australia.

 Peristiwa yang berujung suatu perselisihan Australia dengan Indonesia mungkin salah satunya adalah pada peristiwa lepasnya Timor-Timur dari wilayah Indonesia. Pada saat itu timbul kecamam dari Pemerintah Australia atas peristiwa di Dili (Timor Timur). Untuk pertama kalinya pemerintah Australia bersatu dengan publiknya dalam mengecam Indonesia. Sebelumnya, kepentingan pemerintah Indonesia untuk mempertahankan hubungan dengan Indonesia telah menutupi isu-isu kemanusiaan di Timor Timur. Kecaman dari Australia mungkin merupakan suatu tamparan keras untuk pemerintah Indonesia pada saat itu. Hal tersebut beralasan karena sebelumnya Australia merupakan negara yang paling bersahabat dengan Indonesia mengenai permasalahan di Timor Timur.
Pada masalah tersebut menunjukkan bahwa Indonesia dan Australia dalam hubungannya tidak selalu baik. Keduanya pernah mengalami suatu gesekan satu sama lain. Dalam hubungannya dengan Australia, diplomasi Indonesia tidak berhasil memenagkan hati publik Australia. Masalah utamanya adalah karena Indonesia tidak secara serius menangani persoalan Timor-Timur di Australia. Dalam banyak kasus Deplu dan pemerintah Indonesia secara umum tidak memperhitungkan sistem politik dan pengambulan keputusan dalam pemerintah Australia.

Berbagai kasus baru-baru ini juga menimbulkan gejolak untuk Indonesia dan Australia dalam hubungannya. Di antara  kasus yang melibatkan Indonesia dengan Australia adalah  isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa petinggi pemerintahan Indonesia pada tahun 2013. Kejadian tersebut mendapatkan kecaman keras dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan protes keras kepada Australia. Menurut dia, jika penyadapan benar terjadi, hal ini bukan saja merupakan pelanggaran keamanan, melainkan juga pelanggaran serius norma serta etika diplomatik dan tentunya tidak selaras dengan semangat hubungan persahabatan antar negara. "Indonesia tidak dapat menerima (penyadapan). Dan mengajukan protes keras terhadap berita tentang keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes AS di Jakarta," tegas Marty, 30 Oktober 2013.

Buntut dari isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia adalah terhentinya beberapa kerjasama militer antara Indonesia dan Australia pada saat itu. Kementerian Pertahanan Indonesia menyatakan, Indonesia telah menghentikan setidaknya tiga kerja sama militer dengan Australia, menyusul sikap negara itu tidak memberi penjelasan terkait tuduhan penyadapan terhadap sejumlah pejabat penting Indonesia. Buntut dari isu penyadapan tersebut bukan hanya pada kerjasama di bidang militer saja, melainkan juga mempengaruhi seluruh hubungan antara Indonesia dengan Australia. Pemerintah Indonesia menyatakan tengah mengkaji ulang hubungan kerja sama dengan Australia setelah muncul sejumlah pemberitaan tentang dugaan penyadapan percakapan telepon sejumlah pemimpinnya oleh aparat intelejen negara tetangga itu (Australia).

Peristiwa lain yang melibatkan Indonesia dan Australia adalah eksekusi mati delapan pengedar narkoba pada 2015. Beberapa orang dari delapan pengedar narkoba tersebut merupakan warga berkebangsaan Australia. Eksekusi mati pengedar narkoba yang merupakan warga berkebangsaan Australia tersebut menuai kekecewaan dari Australia terhadap pemerintah Indonesia. Secara cepat eksekusi mati pengedar narkoba tersebut berimbas pada hubungan politik antara Australia dan Indonesia. Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menegaskan hubungan Australia-Indonesia tidak akan bisa sama lagi setelah dua orang warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dieksekusi di Nusakambangan. Menurut Tony Abbot “Makanya hubungan dengan Indonesia tidak akan bisa sama lagi. Begitu proses yang terkait dengan Chan dan Sukumaran selesai, kami akan menarik duta besar kami untuk konsultasi”. Penolakan dan kekecewaan pihak Australia dibuktikan pada saat itu dengan ditariknya Duta Besar Australia untuk Indonesia.

Pada bidang militer, Indonesia dan Australia mengalami juga mengalami gesekan. Indonesia pada awal tahun 2016 menghentikan sementara beberapa kerjasama dengan Australia di bidang militer.  Indonesia menangguhkan kerjasama militer dengan Australia setelah seorang perwira TNI melaporkan adanya bahan pelatihan yang menghina ideologi bangsa. Kabar yang marak beredar mengatakan, ini ada hubungannya dengan penghinaan terhadap landasan idiil Indonesia, Pancasila.Pada permasalahan ini pihak Australia segera memberi penjelasan, sehingga permasalahan tidak berlarut-larut. Pihak Australia juga menyampaiakan permintaan maaf lewat Letnan Jenderal Angus John Campbell saat menyambangi Mabes TNI, awal Februari 2017, sehingga kerjasama militer kedua negara tersebut tetap berlanjut.



Di balik semua masalah yang timbul di antara Indonesia dan Australia, mereka pada akhirnya terus menjalin hubungan. Memang hubungan kedua seringkali diwarnai perselisihan dan gesekan. Akan tetapi, kedua negara tersebut akan selalu memiliki ketergantungan satu sama lain. Hubungan Indonesia dan Australia ibarat dua rumah tangga bertetangga. Kadang keduanya memiliki hubungan mesra. Akan tetapi, tidak jarang bertengkar secara terbuka dan kadang pura-pura mesra meskipun di hati masing-masing api dendam membara. Keduanya akan tetap tetap berhubungan, meskipun dalam waktu tertentu mengami suatu pergesekan. Indonesia (Bali) merupakan tujuan wisata yang termasuk diminati juga oleh warga berkebangsaan Australia. Apabila hal tersebut tidak ditunjang dengan kondisi hubungan perpolitikan yang baik antara Indonesia dan Australia, mungkin bisa jadi bahwa Bali akan sepi dari turis yang berasal dari Australia. Tentu hubungan politik yang baik dari kedua negara harus tetap terjalin. Hubungan politik pasti akan meningkatkan peran dan bantuan dari kedua negara untuk meningkatkan suatu keuntungan dari masing-masing negara. Hubungan politik pasti akan mempengaruhi perihal kerjasama lain, seperti kejasama pada bidang pendidikan, pariwisata, keamanan, ekonomi dan bidang penting lain. Pada bidang militer (keamanan) juga begitu. Indonesia yang cukup luas, dengan tentara yang banyak tentu akan mendapatkan pengawasan dan kecurigaan dari Australia, begitu pula sebaliknya Australia yang merupakan negara maju dan memiliki peralatan militer yang kuat. Oleh karena itu, walaupun terjadi gesekan dan seringkali terjadi permasalahan mereka akan tetap menjalin kerjasama karena keduanya memiliki ketergantungan satu sama lain.

Daftar Referensi:
____________, Indonesia Kaji Ulang Kerja Sama Australia, http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/11/131119_sbyreviewoz diakses pada 8 Mei 2017 pukul 11.30 WIB.
____________, Reaksi Diplomatik Eksekusi Mati, Kepedulian atau Gertak Sambal, http://www.bbc.com/indonesia/forum/2015/04/150429_forum_eksekusi_mati_diplomatik diakses pada 8 Mei 2017 pukul 12.45 WIB.
____________, TNI Hentikan Kerjasama Militer dengan Indonesia, http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/11/131121_kemenhan_kerjasama_militer_dihentikan diakses pada 8 Mei 2017 pukul 11.22 WIB.
Kantor Penerangan, Kedaulatan Besar Australia, _______, Hubungan Australia Indonesia, Jakarta:  Kantor Penerangan, Kedaulatan Besar Australia.
Margaret George, 1986, Australia dan Revolusi Indonesia, Terj. Hermawan Sulistyo, Wardah Hafidz, PT. Pantja Simpati: Jakarta.
Nurhadi Sucahyo, Masa Depan Hubungan Indonesia – Australia, http://news.detik.com/opini/973736/masa-depan-hubungan-indonesia---australia diakses pada 8 Mei pukul 16.03 WIB.
P3DI, 2015, Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis: Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia Australia Pascahukuman Mati Chan dan Sukurman, Info Singkat Hubungan Internasional, Vol. VII, No. 09/P3DI/Mei/2015.
Rizki Gunawan, Snowden: Ponsel SBY Disadap Australia, http://global.liputan6.com/read/748895/snowden-ponsel-sby-disadap-australia diakses pada 7 Mei 2017 pukul 11.39 WIB.
Silviana Dharma, Ini Penyebab Utama Indonesia Tangguhkan Kerjasama Militer dengan Australia, http://news.okezone.com/read/2017/01/05/18/1584025/ini-penyebab-utama-indonesia-tangguhkan-kerjasama-militer-dengan-australia diakses pada 8 Mei pukul 12.50 WIB.
Sukawarsini Djelatik, 2008, Diplomasi antara Teori dan Praktik, Yogyakarta: Graha Ilmu. 

2 komentar:

  1. S128Cash, Bandar Betting Online Teraman dan Terpopuler yang kini telah hadir menyediakan semua permainan FAIRPLAY dengan Uang Asli, seperti :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Tembak Ikan Online
    - Slot Games Online
    - Togel Online

    Anda dapat mencoba keberuntungan Anda bersama kami.
    Perlu Anda ketahui, untuk disini menyediakan semua bank LOCAL INDONESIA dan tersedia deposit via PULSA, OVO dan GOPAY.
    S128Cash juga menyediakan PROMO BONUS, seperti :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan jangan lupa untuk mengajak teman Anda bergabung juga.
    Contact Us :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola Terpercaya

    BalasHapus